lihat jauh di ujung sana.
saat adam terlempar kedunia..
belem lah reda tangisnya.
hawa pergi entak kemana..
belumlah pandai yusuf berlari..
harus terpisah dgn ayah yg di cintai.
oleh karna satu mimpi..
ia menangis dianggap mati..
oleh ayah yg di cintai.
satu hamba yg patut di acungi.
blumlah hangat tubuh di peluk sang ibu..
blumlah senang hati di buai dan dimanja ayah..
kematian menjemput ayah ibu yg menimang dan memanja..
tak ada sesal..duka..amarah..atau pun marah..
ia berdoa jika amarah dan murka allah kpdnya..
maka hancur dan leburkan tubuhnya..
tiap kaki bersambung langkah senyumnya..
disambut sapaan lemparan batu diwajahnya..
tiap kata yg terlontar di jawab caci maki di telinga..
ia tersenyum..dan berdoa moga mreka bruntung..
hingga tajam belah pedang tergantung di leher..
meminta tuk mrubah kyakina..
ia hanya menjawab..allah..allah..allah....
merasa tak yakin..berdiri gagah di bumi yg ku tumpangi..
hrusnya aku malu..merasa hina..menumpang..
dan merasa raja di jagad raya..
yg tak mensukuri riski dan nikmat yg ku dapati..
mengemis hartamu..mencari serpihan nikmatmu..
tak bersukur kepadamu..tak tunduk kpd mu..
kini tobat kupalut erat..iman ku tancap dalam..
keyakinan berdiri kokoh...dng kepala menunduk dan sujut..
tangis hina air mataku moga menghanyutkan kisah lampauku....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar